Kawasan Ancol
Sejarah
Di masa sekarang nama Ancol dikenal sebagai kawasan wisata. Karena di kawasan ini terdapat taman wisata dan rekreasi permainan terbesar dan terlengkap di Indonesia. Bila dirunut ke belakang, kawasan Ancol ternyata sudah berdiri sejak abad ke-17. Di antara nama kampung-kampung tua yang ada di Jakarta, salah satunya adalah Ancol. Kawasan Ancol terletak disebelah timur Kota Tua Jakarta, sampai batas kompleks Pelabuhan Tanjung Priuk. Kawasan tersebut kini dijadikan sebuah Kelurahan dengan nama yang sama, termasuk wilayah kecamatan Pademangan, Kotamadya Jakarta Utara.
Nama Ancol berarti tanah rendah berpaya-paya atau payau. Dahulu bila laut sedang pasang air payau kali Ancol berbalik ke darat menggenangi tanah sekitarnya sehingga terasa asin. Orang Belanda pada zaman VOC menyebut kawasan tersebut sebagaiZoute land atau “tanah asin” sebutan yang juga diberikan untuk kubu pertahanan yang dibangun di situ pada tahun 1656 (De Haan 1935:103 – 104). Untuk menghubungkan Kota Batavia yang pada zaman itu berbenteng dengan kubu tersebut, sebelumnya telah dibuat terusan, yaitu Terusan Ancol, yang sampai sekarang masih dapat dilayari perahu. Kemudian dibangun pula jalan yang sejajar dengan terusan yang kini telah dibangun jalan tol yang menghubungkan Priok – Ancol – Kota – Cengkareng.
Pembuatan terusan, jalan dan kubu pertahanan di situ, karena dianggap strategis dalam dalam rangka pertahanan kota Batavia. Sifat strategis kawasan Ancol rupanya sudah dirasakan pada masa agama Islam mulai tersebar di daerah pesisir Kerajaan Sunda. Dalam Koropak 406, Carita Parahiyangan, Ancol disebut – sebut sebagai salah satu medan perang disamping Kalapa Tanjung Wahanten (Banten) dan tempat – tempat lainnya pada masa pemerintahan Surawisessa (1521 – 1535).
Karena letaknya yang dekat dengan benteng atau kastil Belanda di Sunda Kelapa, maka kawasan ini turut mengalami perjalanan sejarah kota Batavia atau Jakarta. Pada masa itu, salah satu Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Adriaan Valckenier 1737-1741 , memiliki rumah peristirahatan sangat indah di tepi pantai.
Bintang Mas Ancol, Oey Tambah Sia
Seiring perjalanan waktu, kawasan itu kemudian berkembang menjadi tempat wisata. Hingga kemudian di sekitar pertengahan abad ke 19 nama Ancol kembali terdengar kembali. Seorang Cina kaya raya Oey Tambahsia memiliki rumah peristirahatan dan pelesiran (suhian) bernama Bintang Mas di kawasan Ancol ini.
Seiring perjalanan waktu, kawasan itu kemudian berkembang menjadi tempat wisata. Hingga kemudian di sekitar pertengahan abad ke 19 nama Ancol kembali terdengar kembali. Seorang Cina kaya raya Oey Tambahsia memiliki rumah peristirahatan dan pelesiran (suhian) bernama Bintang Mas di kawasan Ancol ini.
Oey Tambahsia adalah anak dari raja tembakau Oey Thoa, pedagang besar Cina yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah. Ia memiliki toko tembakau terbesar di kawasan Jalan Toko Tiga Glodok. Di Betawi keluarga Oey Thoa cukup terkenal karena kekayaannya. Sayangnya, pedagang kaya raya ini mati muda, Ia meninggalkan warisan melimpah pada putranya, Oey Tambahsia, yang masih muda belia.
Karena kaya ia bahkan memiliki rumah pelesiran pribadi, ia menjadikan tempat ini bukan hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga tempat penampungan para wanita yang tergoda akan rayuan, ketampanan, dan harta bendanya. Termasuk sejumlah wanita Belanda yang berselingkuh dari suaminya. Bahkan ada sebuah cerita tentang istri seorang tukang kelontong yang berparas cantik juga rela meninggalkan suaminya dan kemudian tinggal bersama Tambahsia di tempat peristirahatannya di Bintang Mas,Ancol. Mengetahui, istrinya dilarikan ke Ancol, babah tukang kelontong ini segera mencarinya ke Ancol. Namun Pria yang ingin mempertahankan kehormatan dan harga dirinya sebagai suami ini dianggap telah mengganggu kesenangan Tambahsia, dan akhirnya ia dihabisi nyawanya. Si playboy kaya raya ini memang kejam dan banyak kejahatan yang telah dilakukannya, hingga akhirnya pengadilan Batavia menjatuhi Oey Tambahsia si playboyBetawi ini hukuman mati di tiang gantungan.
Si Manis Jembatan Ancol
Nama Ancol tidak dapat dipisahkan dari cerita Siti Ariah atau Mariam, yang lebih populer di masyarakat Jakarta sebagai Si Manis Jembatan Ancol. Hantu cantik yang kabarnya sering menampakkan diri di sekitar kawasan Ancol. Menurut cerita, Siti Ariah adalah sosok perempuan Betawi yang hidup pada awal abad ke-19 di kampung Ancol. Suatu hari ia dilamar seorang cukong kaya raya yang suka perempuan muda. Namun ia menolak lamaran cukong tersebut karena sudah memiliki kekasih dan ia tak mau hanya jadikan gendaknya. Karena ditolak, sang cukong kaya itu marah bukan kepalang karena merasa dihina. Sementara Siti Ariah, memberontak dan memilih melarikan diri. Karena ulahnya, ibunya harus menanggung derita, dianiaya habis-habisan oleh si cukong kaya.
Nama Ancol tidak dapat dipisahkan dari cerita Siti Ariah atau Mariam, yang lebih populer di masyarakat Jakarta sebagai Si Manis Jembatan Ancol. Hantu cantik yang kabarnya sering menampakkan diri di sekitar kawasan Ancol. Menurut cerita, Siti Ariah adalah sosok perempuan Betawi yang hidup pada awal abad ke-19 di kampung Ancol. Suatu hari ia dilamar seorang cukong kaya raya yang suka perempuan muda. Namun ia menolak lamaran cukong tersebut karena sudah memiliki kekasih dan ia tak mau hanya jadikan gendaknya. Karena ditolak, sang cukong kaya itu marah bukan kepalang karena merasa dihina. Sementara Siti Ariah, memberontak dan memilih melarikan diri. Karena ulahnya, ibunya harus menanggung derita, dianiaya habis-habisan oleh si cukong kaya.
Seorang centeng si cukong memburu Ariah dan berhasil menangkapnya. Terjadilah pergulatan yang sengit sebelum akhirnya Ariah dilumpuhkan. Perempuan malang itu tercebur ke kubangan lumpur yang coklat dan ia meregang nyawa di sana. Menurut laporan, jenazah Ariah dibuang dan ditemukan di area persawahan di daerah Sunter, tak jauh dari Ancol, Jakarta sekarang, pada tahun 1817, tak selang lama sejak saat pelariannya.
Tempat Eksekusi Orang Belanda
Ketika Perang Dunia II meletus disusul perang kemerdekaan, nama Ancol terlupakan. Seperti biasa Sungai Ciliwung masih leluasa menumpahkan air dan lumpurnya ke sana sehingga mengubah kawasan tersebut menjadi kotor, kumuh, dan berlumpur. Kawasan yang semula cantik, berubah menjadi menyeramkan dan Ancol sempat mendapat julukan tempat jin buang anak.
Ketika Perang Dunia II meletus disusul perang kemerdekaan, nama Ancol terlupakan. Seperti biasa Sungai Ciliwung masih leluasa menumpahkan air dan lumpurnya ke sana sehingga mengubah kawasan tersebut menjadi kotor, kumuh, dan berlumpur. Kawasan yang semula cantik, berubah menjadi menyeramkan dan Ancol sempat mendapat julukan tempat jin buang anak.
Pada masa pendudukan Jepang, Ancol sempat menjadi tempat pembuangan bagi mayat-mayat korban eksekusi tentara Jepang. Pada masa itu banyak orang Belanda, pria dan wanita yang melawan pemerintah pendudukan Jepang dieksekusi dan kemudian mayatnya dibuang, dikuburkan tanpa nama di kawasan rawa-rawa sekitar Ancol. Hingga di kemudian hari, mayat-mayat tersebut digali kembali dan dimakamkan kembali sebagaimana mestinya di pemakaman yang kini dinamakan Taman Makam Kehormatan Belanda atau Ereveld Ancol yang kini berada di dalam kawasan sebelah timur Taman Impian Jaya Ancol.
Pembangunan Kawasan Ancol
Kemudian pada saat Jakarta mulai dengan berbagai proyek pembangunan di awal tahun 1960-an muncul usulan agar kawasan itu difungsikan menjadi daerah industri. Namun, usul itu ditolak oleh Presiden Soekarno. Bung Karno ingin membangun kawasan itu sebagai daerah wisata. Lewat Keputusan Presiden pada akhir Desember 1965, Bung Karno memerintahkan kepada Gubernur DKI Jaya waktu itu, dr. Soemarno, sebagai pelaksana pembangunan proyek Taman Impian Jaya Ancol. Proyek pembangunan ini baru terlaksana di bawah pimpinan Ali Sadikin yang ketika itu menjadi Gubernur Jakarta. Pembangunan Ancol dilaksanakan oleh PD Pembangunan Jaya di bawah pimpinan Ir. Ciputra.
Kemudian pada saat Jakarta mulai dengan berbagai proyek pembangunan di awal tahun 1960-an muncul usulan agar kawasan itu difungsikan menjadi daerah industri. Namun, usul itu ditolak oleh Presiden Soekarno. Bung Karno ingin membangun kawasan itu sebagai daerah wisata. Lewat Keputusan Presiden pada akhir Desember 1965, Bung Karno memerintahkan kepada Gubernur DKI Jaya waktu itu, dr. Soemarno, sebagai pelaksana pembangunan proyek Taman Impian Jaya Ancol. Proyek pembangunan ini baru terlaksana di bawah pimpinan Ali Sadikin yang ketika itu menjadi Gubernur Jakarta. Pembangunan Ancol dilaksanakan oleh PD Pembangunan Jaya di bawah pimpinan Ir. Ciputra.
Ciri khas kawasan wisata Ancol di masa awal berdirinya ditandai dengan dibangunnya Teater Mobil pada tahun 1970. Kemudian Ancol pun sempat terkenal menjadi saksi bahwa judi sempat dilegalkan di Jakarta dengan dibukanya tempat judi Copacabana di kawasan ini.
Sarana rekreasi berikut yang dibangun makin mempopulerkan keberadaan Taman Impian Jaya Ancol, tidak saja di kalangan masyarakat ibu kota, tetapi juga seluruh Indonesia. Pembangunan berbagai proyek terus berlanjut hingga kini. Pedagang kaki lima ditata, hotel dibangun, lapangan golf, dan beragam permainan dihadirkan. Hal itu berarti sarana rekreasi dan hiburan di Taman Impian Jaya Ancol akan semakin lengkap. Pada tahun-tahun berikutnya, pengadaan sarana rekreasi dan hiburan diarahkan pada sarana hiburan berteknologi tinggi. Hal itu telah dimulai dengan dibangunnya kawasan Taman Impian “Dunia Fantasi” tahap I pada tahun 1985. Di masa sekarang, Taman Impian Jaya Ancol yang berdiri pada lahan seluas 552 hektar, telah menjadi tempat wisata dan rekreasi permainan terbesar dan terlengkap di Indonesia.
nah sekarang apa aja sih wahana yang terdapat di ancol? yuk kita simak
- Gondola
Gondola adalah wahana khusus Taman Impian Jaya Ancol yang mengajak Socialites untuk melihat panorama mengagumkan Pantai Ancol, Dunia Fantasi, Pasar Seni, Ocean Dream Samudra, Sea World dan pemandangan eksotis disekitarnya dari ketinggian sekitar 21 meter dari permukaan laut
Lokasi
Taman Impian Jaya Ancol
Jl. Lodan Timur No. 7
Jakarta Utara
Jl. Lodan Timur No. 7
Jakarta Utara
Waktu Operasional:
Senin - Jumat jam 11:00 - 18:00 WIB
Sabtu, libur sekolah & hari libur nasional jam 10:00 - 18:00 WIB
Minggu jam 09:00 - 18:00 WIB
Senin - Jumat jam 11:00 - 18:00 WIB
Sabtu, libur sekolah & hari libur nasional jam 10:00 - 18:00 WIB
Minggu jam 09:00 - 18:00 WIB
- SEA WORLD
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari lebih 17.504 pulau terhampar sepanjang garis katulistiwa. Rentang garis pantai terbujur sepanjang 81.290 km dan luas lautan 5.800.000 km menjadikan Indonesia sebagai negara maritim dan laut adalah urat nadi kehidupan masyarakat Indonesia.
Dalam usaha memperkenalkan kehidupan biota yang hidup di alam maka SeaWorld Indonesia memiliki berbagai koleksi mulai dari biota perairan tawar, terdiri dari 22.000 ekor ikan (126 Jenis), 28 reptil (5 jenis) sampai biota perairan laut yang terdiri dari 5180 ekor ikan (26 jenis), 79 avertebrata (13 jenis), 30 reptil (5 jenis) dan 1 mamalia.
Wahana SeaWorld Indonesia hadir dalam satu kawasan yang lengkap untuk memberikan hiburan, pendidikan dan nilai sejarah yang akan selalu diingat. SeaWorld Indonesia dalam operasionalnya mengemban 3 misi besar yaitu: Pendidikan, Konservasi dan Hiburan. Melalui misi ini SeaWorld Indonesia menempatkan dirinya sebagai tempat hiburan berkualitas.
Senin - Minggu & Libur | : Pkl. 09.00 s/d Pkl. 18.00 WIB |
- Paint Ball
Paint BallGREEN MISSION PAINT BALL
Adalah wahana adrenalin taman impian jaya ancol yang berada di lokasi ECOPARK. Luas area dari area GMP ECOPARK 1.5 Ha di atas lahan Ecopark seluas 42 Ha. Lokasi zona tempur diarea ini dibagi menjadi 3 zona : Battle Savana, Battle Village, Battle Field. Lama waktu pertempuran tiap-tiap zona 60 menit.
Di dalam tiap-tiap zona mempunyai misi pertempuran yang berbeda. Battle Savana Permainan di area ini dibagi menjadi 2 session di dalam satu zona dimana masing-masing session mempunyai durasi 20 menit, 5 menit pertama adalah masa orientasi dimana dalam masa orientasi ini jikalau kita tertembak oleh lawan, kita masih tetap dapat bermain, cuma terlebih dahulu kita mesti balik ke base camp seblum kembali ikutan perang, setelah 5 menit pertama berakhir maka perang sebenarnya dimulai, masa ini disebut sudden death. Di setiap session ada 2 orang wasit yang mengawasi jalannya permainan, pemain yang telah tertembak akan diberitahukan oleh wasit secara tegas apa yang harus dia lakukan, jika masi dlm masa orientasi maka kembali ke base camp dan bila masa sudden death maka keluar dari arena pertempuran.
Setelah mengunakan seragam perang, para pemain pun mendapatkan briefing atau pengarahan bagaimana cara mengunakan senjata, menembak, mengelock sejata agar tidak bisa menembak, system permainan, dan hal2 yang dianggap penting ato pun merupakan rule dari permainan. Briefing selesai kemudian dilakukankan dengan acara serah terima senjata dan googlet, setelah itu pertempuran dimulai :
Zona 1 - Battle Savanna
BattleSavanna di zona pertempuran merupakan hamparan rumput dengan barikade tempur yang berupa gundukan rumputdimana para petempur bisa merasakan sensasi sebagai tentara tempur untuk menghindari target musuh dgn tiarap (merangka), bersembunyi dibalik barikade rumput, semak serta mobil pick up, potongan kayu, ban tractor yang didecorasi untuk tantangan tempur. Di area ini bisa disimulasikan bermacam-macam strategi peperangan.
BattleSavanna di zona pertempuran merupakan hamparan rumput dengan barikade tempur yang berupa gundukan rumputdimana para petempur bisa merasakan sensasi sebagai tentara tempur untuk menghindari target musuh dgn tiarap (merangka), bersembunyi dibalik barikade rumput, semak serta mobil pick up, potongan kayu, ban tractor yang didecorasi untuk tantangan tempur. Di area ini bisa disimulasikan bermacam-macam strategi peperangan.
Zona 2 - Battle Village
Battle Village Zona pertempuran diarea reruntuhan bangunan perkampungan yang luas diatas area yang rimbun pohon dgn barikade dinding bangunan, bunker pasir, drum bekas, tumpukan kayu serta kolam alami sehingga para petempur bisa merasakan sensasi tempur luar biasa terhadap lawan. Di zona ini lebih menekankan kepada taktik perang & team tempur yang solid. Di area ini bisa disimulasikan bermacam-macam strategi peperangan.
Battle Village Zona pertempuran diarea reruntuhan bangunan perkampungan yang luas diatas area yang rimbun pohon dgn barikade dinding bangunan, bunker pasir, drum bekas, tumpukan kayu serta kolam alami sehingga para petempur bisa merasakan sensasi tempur luar biasa terhadap lawan. Di zona ini lebih menekankan kepada taktik perang & team tempur yang solid. Di area ini bisa disimulasikan bermacam-macam strategi peperangan.
Zona 3 - Battle Field
Zona Ladang pertempuran terdapat Benteng Tempur 2 meter diatas hamparan rumput. Sensasi pererangan diarea ini sangat berbeda dengan zona sebelumnya karena diarea ini mempunyai karakter lahan unik dgn property barikade yang berbeda (Gerbong kereta, tanah berkontur, pepohonan besar dan danau alami) rasa mencekam akan dirasakan oleh para petempur di lokasi ini. Di area ini bisa disimulasikan bermacam-macam strategi peperangan.
Zona Ladang pertempuran terdapat Benteng Tempur 2 meter diatas hamparan rumput. Sensasi pererangan diarea ini sangat berbeda dengan zona sebelumnya karena diarea ini mempunyai karakter lahan unik dgn property barikade yang berbeda (Gerbong kereta, tanah berkontur, pepohonan besar dan danau alami) rasa mencekam akan dirasakan oleh para petempur di lokasi ini. Di area ini bisa disimulasikan bermacam-macam strategi peperangan.
Masi banyak lagi si , tapi segini aja dulu ya, pengen istirahat dulu :), oh ia biar lebih mudah ,buat kalian yang ingin berwisata di taman impian jaya ancol , silahkan liat map wisata ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar